INFEKSI SALURAN KEMIH

INFEKSI SALURAN KEMIH

Diagnosis infeksi saluran kemih (ISK) kudu dicurigai terhadap pasien yang mengeluhkan nyeri kala berkemih, peningkatan frekuensi berkemih, sukar mengawali kencing, ataupun adanya darah terhadap urine. Pada biasanya kasus, anamnesis, pemeriksaan fisik, dan urinalisis udah lumayan untuk menegakkan diagnosis. Kultur urine jarang diperlukan tetapi bisa dipertimbangkan terhadap sebagian kasus, jika infeksi rekuren, imunokompromais, atau pasien dengan riwayat instrumentasi medis didalam kala dekat.

ISK bisa diklasifikasikan jadi dua, yakni ISK uncomplicated dan complicated. Umumnya ISK uncomplicated diartikan sebagai sistitis simpleks. ISK complicated mencakup pyelonephritis, pasien dengan komorbid, atau pasien imunokompromais. ISK tentang kateter dan urosepsis merupakan anggota dari ISK complicated.[2-4,7,11]

Anamnesis icd 10 isk

Pasien dengan ISK paling sering mengeluhkan disuria, frekuensi, dan urgensi. Disuria diartikan sebagai nyeri kala berkemih. Frekuensi diartikan sebagai frekuensi berkemih yang sering walau asupan cairan normal. Sementara itu, urgensi diartikan sebagai munculnya permohonan berkemih yang mendadak.

Pasien terhitung bisa mengeluhkan hesitancy (sulit mengawali kencing), hematuria (ditemukannya darah terhadap urin), demam, menggigil, mual dan muntah. Pada sebagian kasus, pasien kemungkinan mengalami nyeri terhadap pinggang atau suprapubik atau urine yang keruh dan berbau. Keluhan terhadap area flank kudu dicurigai sebagai pyelonephritis.

Selain itu, sebagian segi yang bisa menambah risiko ISK terhitung kudu diidentifikasi, antara lain:

Berhubungan seksual didalam 2 minggu terakhir
Menggunakan kontrasepsi diafragma vagina atau spermisida
Kontrasepsi dengan depot medroxyprogesterone acetate (DMPA)
Kelainan fitur anatomis saluran kemih, seperti refluks vesikoureter, neuropati terhadap kandung kemih, dan obstruksi mekanik atau fungsional
Postmenopause
Terdapat benda asing terhadap saluran kemih, seperti kateter
ISK berulang
Diabetes mellitus[2-4,7,11]

Pasien Anak

Gejala ISK terhadap anak berlainan tergantung group usia. Neonatus dan bayi usia 0-2 bulan dengan pyelonephritis biasanya tidak menunjukkan gejala klinis lokal terhadap saluran kemih, agar ISK biasanya ditemukan sebagai anggota dari evaluasi sepsis. Gejala ISK terhadap neonatus bisa bersifat demam, ikterus, masalah pertumbuhan, sukar makan, muntah, dan rewel.

Pada bayi dan anak usia 2 bulan hingga 2 tahun, gejala ISK bisa bersifat demam, muntah, sukar makan, urine yang berbau, dan rewel. Pada sebagian anak usia 1-2 tahun, ISK kadang-kadang bisa terlihat sebagai nyeri berkemih dan bau busuk terhadap urine dengan demam yang tidak begitu tinggi.

Pada anak usia 2-6 tahun, gejala ISK bisa bersifat demam, muntah, sakit perut, bau urine yang pekat, nyeri perut, mengompol (enuresis), dan masalah berkemih seperti disuria, urgensi, dan frekuensi. Sementara itu, terhadap anak di atas 6 th. bisa timbul demam, nyeri perut, nyeri pinggang, muntah, masalah berkemih, inkontinensia, enuresis, dan urine yang berbau pekat.[24]

Kehamilan

ISK menambah risiko morbiditas dan mortalitas ibu dan bayi. Pada kehamilan, ISK bisa terlihat sebagai bakteriuria asimtomatik, sistitis akut, ataupun pyelonephritis. Jika bakteriuria asimtomatik tidak diobati, terjadi peningkatan kemungkinan pyelonephritis akut yang terhitung menambah risiko komplikasi ibu dan bayi, seperti preeklampsia, kelahiran prematur, dan berat badan lahir rendah.

Jika pasien bergejala maka keluhan yang timbul mirip dengan pasien tidak hamil. Gejala sistitis mencakup disuria, urgensi, dan frekuensi. Pada pasien yang mengalami pyelonephritis dapat ditemukan pula keluhan demam, nyeri lumbar, mual dan muntah.[25]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien ISK biasanya di mulai dengan pemeriksaan situasi umum dan gejala vital. Pemeriksaan lengkap urologi yang mencakup abdomen, kostrovertebra, rektum, dan genitalia, kudu dilakukan.

Keadaan Umum Dan Tingkat Kesadaran

Pasien ISK biasanya mempunyai situasi umum yang baik. Namun, terhadap pasien dengan urosepsis, situasi umum lebih jelek dan bisa disertai dengan penurunan kesadaran.

Tanda-Tanda Vital

Pasien dengan ISK biasanya mempunyai masalah tanda vital, seperti demam dan takikardia. Pasien dengan urosepsis yang disertai dengan syok, bisa mempunyai tanda hipotensi.

Pemeriksaan Abdomen

Pada pasien ISK, bisa ditemukan nyeri tekan terhadap suprapubik atau area flank dengan palpasi dalam. Nyeri tekan dan ketok terhadap sudut kostrovertebra mengindikasikan pyelonephritis.

Pemeriksaan Rektum

Pemeriksaan rektum terhadap ISK bisa dikerjakan terhadap laki-laki untuk melacak pembesaran prostat atau infeksi terhadap prostat yang bisa jadi segi risiko ISK. Prostat yang teraba membesar bisa dicurigai sebagai benign prostate hyperplasia (BPH) yang bisa memberikan gejala lower urinary tract symptoms (LUTS). Sementara itu, nyeri tekan prostat lebih mengarah ke prostatitis.

Pemeriksaan Genitalia

Pemeriksaan genitalia eksterna kudu dikerjakan untuk melacak kemungkinan infeksi dan menghilangkan diagnosis banding. Penis kudu diperika adanya lesi atau ulkus. Meatus eksterna di check adanya eritema atau cairan yang terlihat (discharge).[2,4,11]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding infeksi saluran kemih bisa mencakup kandung kemih hiperaktif, keganasan saluran kemih, uretritis noninnfeksius, vaginitis, dan bakteriuria asimptomatik.

Kandung Kemih Hiperaktif

Kandung kemih hiperaktif biasanya mempunyai gejala yang menyerupai ISK, yakni gejala urgency dan frekuensi. Namun, terhadap pemeriksaan dipstick urine, urinalisis, atau kultur urine biasanya mempunyai hasil negatif.[2,12]

Karsinoma Saluran Kemih

Karsinoma terhadap saluran kemih bisa mempunyai tanda atau gejala hematuria mikroskopik atau makroskopik seperti ISK. Namun, terhadap karsinoma saluran kemih, biasanya hasil sitologi urine positif. Pada pemeriksaan sitoskopi atau pencitraan saluran kemih dapat bisa ditemukan tumor.[2,12]

Uretritis Noninfeksius

Uretritis noninfeksius, atau yang sering disebut sebagai uretritis non-gonore, merupakan inflamasi terhadap uretra laki-laki. Serupa dengan ISK, pasien dapat mengeluhkan disuria. Pada pemeriksaan dipstick, kultur urine, dan mikroskopik urinalisis hasil dapat negatif.[2,12]

Vaginitis

Vaginitis mempunyai gejala yang menyerupai ISK, seperti disuria dan frekuensi. Namun, terhadap vaginitis pasien terhitung mengeluhkan mengolah duh terhadap vagina. Pada pemeriksaan fisik terhitung bisa ditemukan inflamasi terhadap vagina. Pada dipstick urine, urinalisis mikroskopik, dan kultur urine terhitung negatif. Pemeriksaan kultur vagina dapat menunjukkan hasil positif etiologi infeksi.[2,12]

Bakteriuria Asimptomatik

Bakteriuria asimptomatik sering ditemukan terhadap wanita sehat. Pada pemeriksaan dipstick, urinalisis, dan kultur urine ditemukan tanda infeksi bakteri yang menyerupai ISK. Namun, yang membedakan dengan ISK adalah pasien tidak mempunyai gejala.[2,12]

Penyakit Radang Panggul

Pasien dengan penyakit radang panggul bisa mengeluhkan nyeri abdomen bawah atau nyeri pelvis yang terhitung bisa terlihat terhadap masalah sistitis. Curigai adanya penyakit radang panggul terkecuali ditemukan duh endoservikal mukopurulen atau nyeri goyang serviks.[16]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang yang bisa dikerjakan untuk mendiagnosis ISK adalah urinalisis. Kultur urine merupakan baku emas untuk diagnosis ISK.

Tes Dipstik Urine

Tes dipstick urine merupakan pemeriksaan penunjang yang paling umum digunakan untuk mendiagnosis ISK. Namun, hasil negatif terhadap dipstick urine tidak bisa menghilangkan diagnosis ISK sepenuhnya. Sampel urine yang disarankan adalah sampel midstream.

Pada ISK biasanya bisa ditemukan bakteri atau sel darah putih terhadap urine. Hasil pH urine 8,5–9,0 mengindikasikan organisme urea-splitting, seperti Klebsiella, Proteus, atau Ureaplasma urealyticum. Hasil pH basa biasanya berarti adanya batu ginjal struvit atau batu sebab infeksi.

Adanya nitrit terhadap urine mengindikasikan infeksi bakteri. Hal ini sebab diperlukan bakteri untuk perubahan nitrat ke nitrit didalam urine. Akan tetapi, proses ini terjadi selama 6 jam, agar pasien lebih disarankan merintis pemeriksaan urine terhadap pagi hari sehabis bangun tidur.

You may also like...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *